Bismillah.. Assalamualaikum.. Apakabar teman-teman.. sesuai janji. Postinganku kali ini aku bakal ceritain pengalamanku Praktikum Evaluasi dan Gizi Pangan, kami anak Teknologi Hasil Pertanian (THP) biasa menyingkatnya jadi Praktikum Eval atau Gival.
Yups, disini sebenarnya ada beberapa praktikum yang dilakukan. Ada uji In Vivo dan Uji In Vitro. Apa itu uji in vivo dan uji in vitro? Yah, silahkan teman-teman googling sendiri aja yah.hehehe Di praktikum ini yang paling asik adalah waktu praktikum Uji In Vivo. Jadi ceritanya kami, para praktikan (sebutan bagi peserta praktek) dibagi menjadi beberapa kelompok. Dan setiap kelompok di wajibkan memelihara tikus 4ekor. Setiap hari praktikan harus membersihkan kandang, mengganti sekam, memberi air, mengganti pakan, juga menyonde tikus, dan yah seperti itulah kira-kira jika kalian punya peliharaan dirumah. Tapi bedanya ini bukan dilakuakan dirumah, tetapi dilaboratorium.hehehe
Ini adalah hari pertama pembagian tikus untuk setiap kelompok. :D
baru pertama pakai sarung tangan dan masker didalam lab :D |
Latihan sonde |
Dan hari itu pula kami belajar buat menyonde tikus. Tapi yang ini tikus percobaannya pake tikus asisten, jadi kalo terjadi sesuatu, tikus asisten yang jadi korban.. hehehehe
Perjalanan panjang pemeliharaan tikus ini dilakukan selama 1bulan lebih. Dan tibalah diujung percobaan, dimana tikus harus diambil sampel darahnya lewat jantung. So.. Kita haruslah melakukan pembedahan berantai.hahahaha Kejam banget ya? Tapi begitulah saran penyajiannya. Selain buat belajar ambil darah dari jantung, diharapkan praktikan belajar juga buat ambil serta mengamati organ dalam dari tikus.
Yah, seperti inilah kira-kira pekerjaan kami. Sadis ya?? Bahkan lebih sadis daripada Afgan. :p
Foto ini aku ambil dari temenku Dhita pas praktikum |
Kalian pernah membayangkan bagaimana membedah tikus yang tadinya masih hidup, lalu secara sadar, kita memotong-motong bagian dari tubuhnya. Pernah gak kebayang kalau yang dipotong itu organ seseorang? Tadinya aku bangga bisa mengoprasi tikus. Aku jadi berasa seperti dokter bedah, saat darah yang keluar tidak begitu banyak, maka akan tersenyum bangga bahwa operasi berhasil. Tapi saat darah mulai mengalir kemana-mana, maka aku akan sangat terpukul, yang menandakan operasi gagal.
Itu hanya sekedar tikus. Dan diapun sudah diberi label tikus percobaan. Jadi gak apa-apa kali yah kalau tubuhnya digunting-gunting, di tusuk pake jarum gitu... tapi bagaimana kalau itu tubuh seseorang. Apa kira-kira juga akan sama? Pertama kali membius tikus, melihatnya lemas tak berdaya aq merasa iba, tanganku gemetaran dingin, dan jantungku berdetak keras. Kedua saat aku mencoba menggunting kulit tubuhnya aku meminta maaf, keringatku bercucuran. Ketiga saat aku menusuk kulitnya, aku lalu mengatakan pada diriku, aku harus bisa menyelesaikan praktikumku dengan cepat. Ah, aku merasa pernah jadi pembunuh yang sadis seperti mutilator yang ada diberita. Hanya bedanya tidak ada yang menuntut tindakan ini (mungkin pecinta binatang) karena orang tua tikus walau mereka peduli, kami pun tidak akan dapat memahami decitan mereka.
Ah, kayaknya aku sudah mulai ngelantur. Cukup sekian aja yah buat hari ini.. semoga kalian tidak memiliki jiwa sesadis diriku..
Have a nice day bloggers... :D
4 komentar:
kasihan tikusnya :)
follow back yah http://irfan-student.blogspot.com
hihihi takdir'na lagi gak bagus.. :p
yupz siap d'folbek :D
makasih udah berkunjung.. :D
huaaa kejammmm >,<
@Andini Makodompit : mw gimana lagi.. hehehe
Posting Komentar