Tisya's friends

Sabtu, 08 Februari 2014

some trouble :)

Kadang aku benar-benar merasakan bahwa Tuhan sedang mengetesku, seperti hanya ingin tahu bagaimana aku akan bertindak? Bagaimana aku akan bereaksi dengannya?

Kadang saat Tuhan memberiku nikmat yang begitu terasa bagiku, aku mencoba mengingat-ingatnya dan juga ketika aku melakukan satu kesalahan yang aku sadari aku pun juga mencoba untuk mengingatnya sebaik mungkin. Karena aku ingin selalu siap ketika Tuhan mencoba sedikit mencubitku. Aku mencoba untuk selalu mewaspadai hal itu, aku terkadang jadi takut untuk terlalu bahagia, dan juga takut untuk terlalu menyesal.

Kadang saat Tuhan mencoba memberiku suatu kebahagiaan, aku selalu mencoba untuk bahagia secukupnya sekalipun sering kadang tidak bisa dibendung, tapi pada sisi yang lain aku mencoba untuk waspada, aku tahu Tuhan bisa saja membuatku berhenti tertawa dalam sekejap. Dan mengubahnya jadi tangis. Tuhan benar-benar bisa melakukan itu walau dalam keadaan yang tidak masuk akal sekalipun.

Tapi justru ketika Tuhan sedang mengujiku, tentu saja aku masih saja sering merasa down, tapi ada rasa lega karena ya, aku tahu hanya Tuhan yang bisa melakukan hal-hal seperti itu. Aku tahu Tuhan sedang mencoba bermain denganku, kadang aku benar-benar tersenyum dalam diamku, dalam rasa kacauku, Ya, aku berbicara padanya. Aku dan Tuhanku.

“waktu hujan turun
Disudut gelap mataku Begitu derasnya

Kan ku coba bertahan”

boy's said about :)

Aku baru berjalan 2 bulan ini pindah kost di Poharin. Dan ya, banyak hal terjadi, I think. Kost baru yang cukup menyenangkan, kadang kost ini benar-benar full live music acustic, and met someone difference then usually. Dan menemukan banyak hal dari sudut pandang lain.

Ya,kost baruku adalah kost campuran antara laki-laki dan perempuan dalam satu atap rumah. Dan disanalah aku rasa menemukan sisi lain dari hal yang kadang selama ini aku cari. Pandangan dari sisi lelaki.
Satu kali kami –anak-anak kost- sedang nonton film di salah satu kamar. Kami menonton berlima, aku, wina, awak, khatam, dan johan. Hahahaha hanya dengan melihat film saja sudah dapat dilihat bahwa sudut pandang wanita dan pria itu berbeda.

Diawal film diputar, adegan pertama sudah menjadikan sebuah perdebatan. Seorang laki-laki kaya sedang membawa pulang teman wanitanya yang ternyata bersekongkol dengan perampok. Setelah lelaki kaya itu selesai dirampok, wanita itu pun langsung pergi meninggalkannya.
” makanya Jo, jangan suka bawa cewek, cewek itu emang suka ngrampok” kata Ganjar. Johan hanya ketawa saja. Dalam hati aku sudah mulai meradang.”gak semua wanita begitu” batinku.

Disalah satu adegan lain, seorang lelaki lain dengan gampang kencan dengan wanita lain padahl dia sudah punya tunangan.

“cowok juga gitu, udah punya tunangan masih nyosor aja sama cewek lain?” kataku agak sewot.

“cowok itu kalo ceweknya gak goda duluan ya gk bakal cowoknya gak bakal kayak gitu”,kata Ganjar.

“coba semua cewek didunia ini pake cadar dan jubah panjang pasti gak ada tuh kasus pencabulan, pemerkosaan. Ntar kalo cewek diperkosa yang disalahkan cowoknya padahl yang pake rok mini siapa?” katanya.

o.. o.. aku kalah telak. Tapi terbersit senyuman, owh, ternyata gitu cara pandang cowok?

__---__

Hari ini aku duduk didepan TV bareng mas cahyo dan mas jaja, melihat berita disalah satu stasiun TV. Dalam tayangan itu ada tayangan tentang sosialisasi kanker.

“wah, ya kalo kayak gitu malah ngajarin gak bener”. Kata mas Cahyo

“ya gak donk, kalo yang bahaya itu HIV AIDS, kalo yang itu kan nggaklah”, kata mas Jaja

“lah, kan tetep aja ntar bahaya buat ceweknya kalo yang dipencet-pencet itu”

“loh, justru itu bagus, kan bisa mendeteksi sejak dini”

“ya itu kan keahlianmu, hahaha , kan ntar kalo dipencet-pencet gitu bisa mempercepat pertumbuhan kankernya apalagi kalo ceweknya udah punya binih kangker, kan tetep bahaya”

“ ya enggaklah, justru kan dia bisa tahu lebih awal, coba kalo dia pencet-pencet sendiri itu kurang akurat, kan kalo dipencetin kan kitanya bisa ngerasin lebih cepet. Kan malah jadi tindakan positf”

Akhirnya mas cahyo cuma bisa ketawa aja,”tindakan positifmu kayak gitu ya? Bahaya. Hahahahahaha”

Aku yang jadi pendengar gak ngerti harus bagaimana dengan perdebatan mereka. Baiklah, biarkan jadi perdebatan antar lelaki. Tetapi dari ku -seorang wanita- aku setuju pada mas cahyo.

__---__

Aku kemudian pergi meninggalkan ruang TV setelah perdebatan lelaki itu usai. Aku masuk kamar Wina, disana ada Wina dan Awak –pacarnya- sedang sibuk dengan kegiatan meraka masing-masing, wina sibuk membolak-balik buku tentang teater dan Awak sibuk dengan leptopnya.
Kemudian Ganjar masuk setelahku, berpakaian rapi. Aku tidak bertnya kemana dia pergi? Aku pikir biasanya dia akan pergi kuliah tiap menjelang magrib.
“aku udah mirip Brad pitt belum?” sambil menuju kecermin.
“To be your self” gumamku sambil siap-siap mau pulang ke tempat kakakku. Awak keluar kamar. Tinggal aku, wina dan ganjar.
“Win, aku mau ke songgoriti” katanya pada wina. Aku mendengarkan.
“nyapo?” kata wina.
“nginep.” Katanya. Wina senyam-senyum aja. Tapi aku belum mengerti.
“Gampang wes, ntar aku cari cewek disana. Ntar Awak biar aku cariin juga”.
“Tak beleh arek e lak aneh-aneh.” Kata wina
“Dasar arek lanang.” Kataku agak sebal
“Mumpung jek enom Sya.” Kata ganjar.
“justru karena masih muda, jangan disia-siain dengan kenikmatan sesaat to?”
“justru dari kenikmatan yang sedikit-sedikit ntar kan lama-lama jadi banyak, hidup itu Cuma sekali harus dinikmati”

Wina yang kayaknya mulai sumpek mendengar aku dan ganjar berdebat, menyuruhku untuk cepat-cepat pergi saja dari pada berantem gak jelas sama orang stress. Hahhaha
Sampai dijalan aku jadi berfikir, kenapa lelaki kebanyakan seperti itu?
Kadang sesorang yang aku anggap baik dan aku pikir tidak juga melakukan hal-hal seperti itu selama pacaran, ah ternyata juga sama saja. Terkadang jadi ragu, apa emang benar gak ada cowok yang pikirannya masih waras tanpa pikiran yang to much jorok?
Haaaahh.. dasar cowok!

tentang adik yang belum resmi menjadi adik (ipar)

Ini tentang seorang adik yang belum resmi menjadi adik (ipar), tetapi ia sudah aku anggap seperti adikku sendiri. Dia bilang namanya “Van” dari kata “Evandra” kadang dia suka menyingkat namanya menjadi “Vn”. Tetapi aku lebih suka memanggilnya “Nda” terasa lebih familiar, atau aku plesetkan jadi “Indah” seperti juga Gaga yang memanggilnya begitu.

Akhir-akhir ini dia sering curhat padaku. Tentang kehidupan asmaranya. Pacarku Gaga suka sekali mengosipkan dia. Tentang kerja kerasnya, tentang kehidupan sehari-harinya, juga tentang asmaranya. Aku rasa sebenarnya antara (pacarku) Gaga dan (adiknya) Indah saling mengagumi satu sama lain. Mereka sering menunjukkan rasa bangga mereka satu sama lain, yang adik begitu hormat pada sang kakak dan sang kakak begitu sayang pada sang adik.

Baiklah ini tentang cerita asmaranya. Asmara dari sang adik. Sesaat aku membaca sebuah status dari sahabatku Yuni yang selalu menulis dengan konotasi yang cantik. Di statusnya dia berkata,”semua orang memuja sang dewi malam itu”.

Aku jadi ingat ceritanya beberapa hari yang lalu, dia bilang dia galau, terlalu banyak nama Dewi disekitarnya. Ini membuatnya semakin susah untuk melupakan nama mantannya satu itu. Dan aku hanya mengatakan, iya, mau bagaimana lagi? Nama mantanmu itu kan pasaran. Hahahaha
Sejenak aku jadi teringat bahwa dulu aku juga pernah ingin melupakan suatu nama. Bukan nama mantan pacarku, tetapi nama temanku yang menyebalkan. Dan entah kenapa setiap kali ingin melupakan dan tidak suka mendengar nama itu disebut, nama itu justru sering muncul. Owh, mungkin seharusnya adalah jangan mencoba melupakan seseorang yang memiliki Nama Pasaran. Yang tidak akan disebut saat bernyanyi, yang tidak akan disebut saat ada pelajaran membaca puisi, cerita, ataupun pada konteks kalimat yang lain.

Mungkin memang bukan mereka yang salah karena memiliki nama yang cukup pasaran. Tetapi jelas aku yang salah, iya, aku dan seorang adik yang belum resmi menjadi adik, tetapi sudah aku anggap seperti adikku sendiri lah yang salah karena ingin melupakan sesorang yang namanya pasti pernah dipikirkan oleh banyak orang. Dan aku mengerti ini menyebalkan!