Tisya's friends

Rabu, 29 Oktober 2014

Ini bukan lagi tentang kepakan sayap
Bukan lagi tentang aroma mawar atau pun melati
Bukan pula tentang memuja indahnya krisan
Bukan lagi tentang angin pun deburan ombak pantai
Bukan lagi tentang rumput dan taman
Bukan lagi tentang embun dan gunung
Ini hanya tentang seberkas cahaya yang nyaris menentukan indahnya alam
Km pernah gk?
Ketika km sedang mencoba berjalan dengan hati2, mencoba menempuh jalan yg km pikir itu lurus. Tapi justru di sana banyak jurang lebar yg sering kali membuat km harus jatuh, lalu km tau bagaimana lelah n sakitnya harus memanjat dari dasar jurang.
Disisi lain ada orang yg kurang ajar, berjalan di jalan yg rusak, tapi bahkan tidak terlihat kakinya terbentur, atau pun jatuh tersungkur. Dia justru terlihat bahagia, lalalala dia menyanyi.
Km melihatnya. Melihat dari dasar jurang u. Sakit.
Kenapa??
Aq tak menyalahkan Tuhan atas itu. Aq pikir ini bukan masalah tentang Tuhan. Tapi aku ingin penjelasan realistis atas itu, bukan penjelasan teoritis tentang ketuhanan.

Malang, 29102014

Senin, 20 Oktober 2014

Aq merasa lucu ketika aq hanya duduk sendiri, memikirkan banyak hal yg terjadi dalam hidup ku. Sedangkan mereka terus berlalu lalang di depanku. Membicarakan hal hal yg kadang tak ku pahami.

Terkadang aku merasa lelah, dan masih sering berharap aku dapat sejenak berhenti bernafas, atau  sejenak menghentikan waktu andai aku bisa. Tapi aku tahu itu tidak mungkin. Terlalu banyak yang menginginkan hal itu terjadi.

Lelah bekejaran dengan waktu. Tidur tak akan menghentikan waktu. Mati pun tidak.

11:04 malang, 2882014

Rabu, 08 Oktober 2014



Mas..
Aku suka sama kamu. 
Suka. Suka yang aku tidak tahu akankah nantinya berarti lebih atau tidak?
Iya, sampean. Yang sering dibilang “Cengoh” sama temen-temen.
Sampean. Yang suka tidur kayak endog gosong dengan sleeping bag hitam kesayanganmu.
Aku suka kamu. Aku suka kalau liat TV bareng kamu. 
Kamu diam, aku diam. Tapi jantungku deg-degan.

Mas, aku lho suka sama kamu. 
Kamu yang tiba-tiba nari didepanku saat kamu denger music ludruk di JTV. 
Tarian yang jujur aku sebenarnya juga pengen lihat.
Tarian yang membuat aku tersenyum malu melihatmu. 
Tarian yang membuat aku memutuskan aku ingin memiliki lelaki yang seperti itu, yang memiliki jiwa dibidang seni.
Aku suka, waktu kamu tidur dan aku duduk membelakangimu. 
Hatiku rasane “mak serrr” ketika dibelakangku aku mendengar kamu mulai bergerak. 
Kadang aku takut kalau bunyi TV yang aku nyalakan mengganggu tidurmu yang singkat.
Tapi itu satu-satunya cara agar aku bisa menunggumu bangun. 
Aku ingin saat kamu bangun, kamu menemukan aku berada disebelahmu. 
Padahal mungkin itu hal yang gak penting.
Kadang aku hanya bisa mencuri-curi pandangan dari sampingmu. 
Melihat wajahmu dari samping, kamu jarang sekali menengok ke arahku sekalipun aku sedang mengajakmu berbicara, pandangan matamu masih tertancap di acara berita TV, sedangkan aku rasa pikiranmu kadang ada dimana-mana.
Gaga, km adalah nama lelaki yang paling sering aku sebut dalam banyak hal.
dalam cerita sedih ku,
dalam cerita bahagia ku,
dalam kekonyolan ku,
dalam marah ku,
dalam mimpi ku, dan
dalam hembusan nafas ku.

Gaga, apa kau masih mencintai aku? Dan bagaimana bila aku tidak lagi merasakan hal yang sama?
Aku tahu kau tak akan pernah membenci ku. Sama seperti aku yang tak akan membenci mu dalam setiap kebohongan mu.

Gaga, aku harus benar2 meletakkan pensil pena dan lembaran diary yang bejibun tentang mu di sini. Di dalam sebuah peti yang nantinya akan aku kunci rapat. Yang nantinya akan aku buka saat kau menampakkan diri dihadapan ku.

Gaga, aku masih selalu bertanya kenapa? Kenapa kau hanya ada dalam sebuah angan besar yang tak pernah terwujud sekalipun aku berusaha sekuat tenaga.

Gaga? Apa kamu hantu??