Tisya's friends

Kamis, 25 Agustus 2016

Mendeskripsikan tentang aku. Aku bahkan tak begitu memahami diriku sendiri. Dia bilang aku freak. Bukan. Ada 2 orang yang mengatakan hal itu kepadaku. Dan yang kedua aku sudah merasa biasa. Pertama bagai dihantam wrecking ball, rasanya benar2 remuk. Tidak, orang yang mengatakan hal itu untuk pertama kalinya bukanlah siapa2, aku bahkan tak mengenalnya. Tapi aku suka orang yang jujur. Hanya ada 2 orang yang benar berterus terang mengkritikku dengan tajam. Teriris? Iya. Tapi bukan berarti aku membenci mereka, aku justru mengagumi nya.
-----###-----
Tetiba aku menemukan diriku sedang menangis sesenggukan. Aku tak pernah melihat diriku selemah itu sebelumnya. Menangisi keadaan adalah hal yang paling aku benci. Hanya dalam beberapa detik aku menyadari kekeliruan ini. Kemudian aku segera berdiri, menghapus air mata, menutupnya dengan butiran halus bedak tabur, mengoles bibir dengan gincu merah jambu. Sekejap memandang diriku ke cermin dan tersenyum. Aku harus menguatkan hatiku, bagaimana pun aku, aku harus tetap melanjutkan hidupku. Hingga nanti sesorang menemukan ku, menggenggam ku untuk berjalan bersama menyempurnakan segalanya.