Tisya's friends

Kamis, 15 Maret 2012

Old Love in Brantas


akhirnya kita bertemu kembali, Ana
Suara yang sudah lama tak ku dengar itu memecahkan lamunanku, membelokkan pandanganku ke sumber suara itu. “Angga?
Aku melihat senyum tipis tersirat pada bibirnya. Sorot mata yang bening. Sudah lama aku tak melihatnya. Sudah teramat sangat lama.
kamu ingat? Ini adalah tempat terakir kita bertemu” katanya sambil mengalihkan pandangannya ke arah sungai brantas. Sejuk semilir membelai wajah dan rambutku. Aku juga mengalihkan pandanganku, menerawang jauh kebelakang.
Aku sangat mencintainya! Angga adalah cinta pertamaku, tapi kami berpisah begitu saja. Aku berjalan menjauhi sepedahnya, meninggalkan dia dan sungai ini. Aku sama sekali tidak menengok kebelakang saat itu, tapi aku tahu Angga masih melihatku sampai aku lenyap dari pandangannya. Aku tak ingat kenapa kami berpisah? Mungkin karena waktu, cinta masa kecilku bersama Angga.
Aku melihatnya sekali lagi, dia tampak berbeda, dia jauh lebih tampan dari saat terakhir kami bertemu. Ada sedikit getaran saat melihat senyumnya yang sudah lama tak ku lihat. Aku hampir sama sekali lupa pada masa-masa sekolah dasarku yang sejujurnya menyenangkan.
Angga kini melihatku kembali, masih dengan senyuman mengembang untukku dia mulai berjalan mendekatiku. Ada rasa gugup dan khawatir,”Tuhan jaga hatiku, karena aku telah menjadi milik orang lain”.