Tisya's friends

Kamis, 27 November 2014

Ragu

Aku takut bila semua pertahanan ku mulai runtuh
Aku tak ingin jatuh
Aku tahu betapa sakit rasanya jatuh
Aku takut bila kau hanya sekedar melemahkan ku
Lalu meninggalkan ku
Aku tak kan mampu
Aku mungkin hanya bisa terpaku
Melihatmu berlalu

N27112014 08:21am

Merindu Malam

Aku merindu
Ada rindu yang harus aku sampaikan pada malam
Aku ingin menyampaikan rindu ini pada seluruh penghuni malam
Tak hanya purnama
Tak hanya bintang
Aku pun ingin kamu menjadi bagian dari malam

N24112014 21:54

Rabu, 26 November 2014

Semu

Aku yang membuatnya
Sebuah bingkai dengan ukiran pada kayu jati
Aku melihat mu di balik bingkai itu
Saat aku tersenyum, kau tertawa
Saat aku menangis, kau tampak sedih
Aku melihat mu di balik bingkai itu
Aku mencoba meraih tangan mu
Kau mencoba memeluk ku
Tapi aku tak pernah merasakan hangat tubuh mu
Aku tak pernah menemukan sela sela jarimu...
Aku melihat mu di balik bingkai itu
Aku yang merasakan dingin saat ku coba menerobos bingkai itu
Aku yang tahu ada dinding kaca menghalangi aku dan kamu
Aku melihat mu dibalik bingkai itu
Aku ingin kamu
Aku yang menghancurkan dinding itu
Lalu aku tak lagi melihatmu
Di balik bingkai itu...
Ruang tivi itu mungkin memang menjadi sebuah tempat favorit untuk ku dan kamu
Menghabiskan waktu hanya dengan duduk berdua lalu saling diam
Hanya sama2 melihat siaran berita metrotv atau tertawa melihat tayangan yang di sajikan netTV
Atau fokus pada laptop kita masing2
Tapi kali ini musik keroncong yang kamu putar menggantikan posisi tivi yang biasa menemani diam kita
Musik keroncong yang kamu bilang membuatmu rindu pada rumah
Musik keroncong yang pada akhirnya mengiringi kita dalam sebuah percakapan tentang aku dan kamu

N131114

Senin, 10 November 2014

November Rain #1

Dingin dan segar
Kala tetes tetes air itu mengalir di garis bibir ku
Mengembangkan senyum ku
Mengingatkan ku pada satu kenangan tentang hujan
Kenangan yang nyatanya hampir terlupakan

Tembok



Aku seorang wanita yang telah terjebak dalam tubuh mungil
Mencoba memilih jalan yang dianggap berbeda dengan yang biasa. 
Tetapi terlalu biasa bagi yang luar biasa.
Aku memilih jalan yang aku pikir adalah jalan yang lurus, 
tapi Tuhan memberiku jalan yang penuh dengan tembok tinggi dan membuatku kesulitan untuk aku lewati denga tubuh mungil dan kadang terlihat ringkih. 

Bukan soal fisik yang sakit untuk berusaha dalam melewati setiap tembok tinggi besar yang Tuhan beri, 
tetapi ini tentang bagian kecil dalam tubuhku yang mereka bilang hati, 
namun yang aku rasakan bukan sakit dibagian perut kanan atas, 
melainkan  ada rasa yang tersayat di bagian dalam dada. 
Sesuatu yang tidak bisa dikatakan dalam sebuah kalimat singkat, 
tapi juga tak bisa di gambarkan dalam bentuk yang sederhana.
Ini mungkin juga tentang sesorang yang seharusnya ada untuk menarikku dari atas, 
atau sesorang yang menopangku dari bawah. 
Agar aku bisa melewati setiap tembok tinggi besar itu dengan tanpa ada rasa tersayat di bagian dalam dada. Ini bukan tentang Tuhan lagi, tetapi sesorang yang Tuhan kirimkan padaku untuk melalui banyak tembok tinggi besar ini.
28 september 2014

Love? Again??



Cinta itu…...........???

Membosankan!!!

Terlalu klise ketika lagi-lagi membicarakan cinta
Bukan aku sedang patah hati atau mencari sensasi
Tetapi membicarakan cinta tak akan pernah ada habisnya
Akui saja setiap cinta selalu membawa luka
Akui saja setiap cinta selalu terasa perih
Aku tahu kamu pasti berusaha menyangkal, seperti aku pada mulanya.


Hai… kamu, yang aku sebut sebagai penjejak organ kecil berwarna merah darah
Senyumanmu mengalahkan logika ku
Aku tak bisa mengontrol gemetar tangan dan detak jantung yang semakin kencang
Aku tidak mengerti cinta!
Jadi jangan pernah berusaha menyebut bahwa ini adalah cinta!
Hai… kamu, penjejak organ kecil berwarna merah darah
Bahkan punggungmu pun bisa merontokkan seluruh organ dalam ku