Tisya's friends

Jumat, 26 Agustus 2011

Mari Bersyukur Untuk Melapangkan Hati


Sudah lama aku gak posting. Karena memang masih mengalami masa berat.haahahalay  Sebenarnya entah mengapa? Aku sering jadi jenuh dan lelah duduk berlama-lama di depan layar computer. Selain itu aku juga gak lagi punya cukup semangat buat menulis. Tapi untunglah hari ini entah ada nagin sepoi-sepoi dari mana? Aku memutuskan untuk menulis kembali. Entah mungkin karena sudah mulai rindu menulis, atau semangatku tlah kembali lagi. Tapi setidaknya aku bersyukur karena sudah bias menulis lagi. Alhamduuuulillah..
Sempat baca posting teman Bloof tentang “bersyukur”. Mengingatkanku pada saat ngaji beberapa waktu yang lalu. Sama persis seperti apa yang dibicarakan di posting klik disini . Seringkali aku dan ibuku membicarakan tetangga yang kurang mampu. Mereka hanya bekerja seadanya. Rumah mereka jauh dari kata layak. Banyak yang harus dihidupi dari rumah petak di pinggiran sungai. Anak-anak yang masih kecil. Sedangkan Bapaknya baru saja meninggal setengah semester yang lalu. Hanya ada Ibu. Sang anak hanya belajar di Pondok, beruntung sang anak tertua itu cukup pandai saat belajar di Pondok. Sehingga dia bisa dapat beasiswa dari podok (jangan salah, bukan hanya disekolah, tapi di pondok pun juga ada beasiswa loh).

Selasa, 16 Agustus 2011

Rindu Masa Merah-Putihku


Aku rindu masa Merah-Putihku dulu.
Disaat aku tidak mengenal lelah berlarian kemana yang aku mau.
Disaat aku tidak mengenal takut berdiri diatas ranting kecil yang paling tinggi.
Disaat aku tidak peduli kulitku terbakar sengatan Matahari.
Disaat aku tidak malu bermain lumpur saat hujan deras.

Aku rindu masa Merah-Putihku dulu.
Aku rindu saat aku harus berangkat subuh-subuh dihari pertamaku masuk agar aku bisa dapat bangku paling depan.
Aku rindu saat teman-teman mengerjaiku.
Aku rindu lapangan luas tempat aku berlarian main ‘Beteng’.
Aku rindu memukul bola kasti.
Aku rindu membawa bendera Merah-Putih saat hari senin.

Aku rindu masa Merah-Putihku dulu..
Karena disaat itulah aku bermain dengan Alam.. =)

Selundupan..


            Hai everyone.. apa kabar? Sepertinya sudah agak lama aku gak nongol didunia persohiblogan nie.hehehe maklum lah lagi kena sindrome yang kata Bang Togar dalam buku Ranah 3 Warnaadalah sindrome ‘malas’.hahahaha Gara-gara aku mandat gak bisa nemu ide dan semangat buat nulis jadilah seperti ini. Cuma bisa baca novel dan gak habis-habis.hehehe
            Oya, kali ini aku mau bercerita tentang ‘Selundupan’. Oui.. itu salah satu julukanku. Anehnya aku gak terganggu sama sekali dengan julukan itu.hahaha Aku dapat julukan itu sejak masuk kuliah, dan gelar itu dikasih oleh anak UM karena aku sering maen dan tinggal di UM padahal aku anak UB.hehehe
            Actually, aku jadi penyelundup udah dimulai dari SMP. Ini gara-gara aku dan sahabatku sejak TK berbeda SMP. Sahabatku masuk SMP favorit, SMP N 4. Sedangkan aku terbuang di SMP N 2. Masih favorit juga sih, tapi gak seunggul SMPN 4.hehehe kurang bersyukur ya aku?hehehe Tapi gara-gara beda tempat sekolah itu aku jadi sering jadi slundupan dan maen di SMPN 4. Sebenarnya bukan aku loncat pagar sekolah dan ikut mata pelajaran disekolah lain. Tapi

Selasa, 02 Agustus 2011

Cerita pendek

Aku lihat dia sedang sakit.
Badannya sangat lemah.
Aku tahu aku harus melakukan sesuatu.
Aku mengangkatnya. 
Memaksa diriku kuat untuk menggendongnnya.
Tubuhnya dua kali lebih besar dari tubuhku.
Aku sempoyongan. Tapi aku berhasil mengangkatnya naik sepeda miniku.
Tiada siapapun yang bisa membantu. Hanya ada aku dan dia saat itu.
Aku berusaha mengayuh sepedaku walau dengan tetes keringat.
"Aku harus membawanya ke dokter"
Malam begitu dingin dan sepi. Dia terus menggigil. Dan aku becucuran keringat.
"Sayang bertahanlah"

Aku tidak tahu bagaimana? Tapi tiba-tiba ada Bus yang hampir menyerempet kami.
Aku jatuh ke dalam selokan kecil. Dan ban Bus tersebut berada tepat diatas kepalaku.
Aku sesaat merasakan ngeri karena hampir mati karena terserempet Ban bus.
Namun rasa ngeriku sekejap hilang saat aku teringa akan kekasihku.
Dia tampak lebih ketakutan. Sangat mengenaskan.
Bahkan dia berada tepat dibawah kolong Bus tadi.
Dia selamat.

Aku segera menariknya sekuat tenaga dari bawah kolong bus.
Tubuhnya jadi kaku karena kedinginan. Semakin lemah dan tiada lagi tenaga.
Aku mulai menangis.
Aku tahu, tak ada lagi yang bisa aku lakukan.
Dia masih menggigil kedinginan. keringat dingin membasahi tubuhnya.
Aku semakin menangis.
"Aku sayang padamu, dan Aku mencintaimu hingga akhir nafasku."

Aku gak mau menyisir rambutku lagi :’(


               Aku memang cewek yang agak berantakan. Berpenampilan simple dan apa adanya.Semenjak kecil hingga sekarang aku suka sama rambut panjangku. Walaupun sering dikata gak pernah disisir karena rambutku agak liar, yah 11, 12 lah sama orangnya.hahaha Tapi aku gak pernah marah karena dikata begitu. Malah mereka terkadang jadi akan menata rambutku.hehehe Aku suka dan juga pintar mengkuncir rambutku jadi lucu dan aneh-aneh. Kadang bisa membuatku berhayal menjadi penata rambut.lalalala ;D
                Setelah keluar dari SMA, aku memutuskan untuk memakai jilbab. Aku merasa beruntung karena memutuskan memakai jilbab.