Tisya's friends

Selasa, 02 Agustus 2011

Cerita pendek

Aku lihat dia sedang sakit.
Badannya sangat lemah.
Aku tahu aku harus melakukan sesuatu.
Aku mengangkatnya. 
Memaksa diriku kuat untuk menggendongnnya.
Tubuhnya dua kali lebih besar dari tubuhku.
Aku sempoyongan. Tapi aku berhasil mengangkatnya naik sepeda miniku.
Tiada siapapun yang bisa membantu. Hanya ada aku dan dia saat itu.
Aku berusaha mengayuh sepedaku walau dengan tetes keringat.
"Aku harus membawanya ke dokter"
Malam begitu dingin dan sepi. Dia terus menggigil. Dan aku becucuran keringat.
"Sayang bertahanlah"

Aku tidak tahu bagaimana? Tapi tiba-tiba ada Bus yang hampir menyerempet kami.
Aku jatuh ke dalam selokan kecil. Dan ban Bus tersebut berada tepat diatas kepalaku.
Aku sesaat merasakan ngeri karena hampir mati karena terserempet Ban bus.
Namun rasa ngeriku sekejap hilang saat aku teringa akan kekasihku.
Dia tampak lebih ketakutan. Sangat mengenaskan.
Bahkan dia berada tepat dibawah kolong Bus tadi.
Dia selamat.

Aku segera menariknya sekuat tenaga dari bawah kolong bus.
Tubuhnya jadi kaku karena kedinginan. Semakin lemah dan tiada lagi tenaga.
Aku mulai menangis.
Aku tahu, tak ada lagi yang bisa aku lakukan.
Dia masih menggigil kedinginan. keringat dingin membasahi tubuhnya.
Aku semakin menangis.
"Aku sayang padamu, dan Aku mencintaimu hingga akhir nafasku."

2 komentar:

Latifah Ratih mengatakan...

So...sweet banget....Rela mempertaruhkan nyawa demi kekasihnya....

Unknown mengatakan...

@latifah : hehehe makasih =)