Tisya's friends

Jumat, 14 Desember 2012

Kau bukan Diary (Detra)

Orang lain terkadang sibuk menulis diary dengan awalan “Dear diary” tapi aku tidak. Aku mengawali tulisanku dengan menyebut namanya.

“Tra, hidup terkadang sengat membosankan. Suatu ketika saat Tuhan mengijinkan aku pergi kehutan lalu memanjat gunung-gunung, maka pasti akan aku lakuakn.”

“Memangnya kalau kita hidup dan tidak mengikuti aturan kenapa Tra?? Aku benar-benar sudah mulai bosan dengan yang namanya Aturan dan Batasan. Aku benci Keenan. Tapi saat ini aku ingin jadi Keenan, yang berani mengambil langkah, menerobos aturan dan batasan, lalu dia mendapat apa yang dia mau. Dia menjadi dirinya sendiri.”

Aku selalu menuliskan apa yang ada diotakku saat itu, saat aku marah, saat aku kesal, saat aku bahagia, saat aku senang. Aku akan segera mengangkat Handphone-ku lalu aku akan mulai mengetikkan apa yang ingin aku ungkapkan dank u irimkan padanya.

Aku tidak peduli apakah dia akan membacanya atau tidak? Apakah dia akan membalas atau tidak? Dan aku tidak peduli apakah dia merasa terganggu dengan segala yang aku ucapkan atau tidak?

Aku tahu dia adalah manusia yang berhati, bukan lembara kertas yang bisa aku corat-coret begitu saja. Aku sama sekali tak bisa mengerti dan tak bisa mendiskripsikan disebut apa Detra-ku ini? Bagiku, dia berati banyak. Sangat banyak, bahkan aku rasa dia sudah menjadi setengah dari diriku. Saat dia tidak ada, aku benar-benar merasa kosong. Aku kehilangan sebagian dari diriku.

Aku baru saja kehabisan buku Diary, dan disaat yang sama aku seharusnya sudah tak lagi bersamanya. Tapi mencari diary yang sesuai dengan apa yang aku inginkan itu tidak mudah. Benar-benar tidak mudah. Aku sudah mencari dari satu toko buku ke buku yang lain, dari stationary satu ke stationary yang lain dan aku hanya menemukan Diary yang sama, dan itu tidak sesuai dengan apa yang aku inginkan. Bagiku ini sama dengan mencari penggantimu. Susah. Banget. Semua sama, dan tidak ada yang menarik perhatianku sepertimu. Bagiku ini persamaan yang lucu tapi juga aneh.

Kau bukan Diary, tapi kau ada disetiap hariku, Tra… :)

3 komentar:

Erny Binsa mengatakan...

Mudah-mudahan segera mendapatkan Detra yang baru tanpa harus melupakan yang lama.
Bagaimanapun yang penting isinya, yang penting suara hatimu yang tersimpan di dalamnya.. :)

Salam kenal... :)

Unknown mengatakan...

terimakasih.. salam kenal juga.. :)

Dewi Fithri Oktaviany mengatakan...

apakah aku benar2 sudah tidak bisa lagi lihat detra di kehidupanmu ??
apa aku benar2 tidak bisa melihat kalian bersama lagi ??
aku selalu ingin dan ingin melihat kalian dan belajar bagaimana kalian tenang menghadapi masalah
aku selalu iri tapi kebanyakan aku selalu bertanya bagaimana hubungan itu setenang itu ??
aku berdoa semoga tak ada lagi detra yg lain
cukup detra satu di kehidupanmu karna tidak mungkin ada detra yg sama
aku cuma ingin kalian kembali TITIK