Tisya's friends

Senin, 31 Desember 2012

Remember you, Him...


Hai Him..

Aku kemarin anterin ibuku ke ngadiluwih. Tiba-tiba waktu arah ke sekolah aku ingat sama kamu. Aku binggung harus menahan senyum atau harus menahan tangis? Him, aku juga pengen banyak cerita sama kamu. Aku bayangin andai kamu masih ada, apa saat itu kamu mau jadi pacarku?hehehe nemenin aku? Menerima manjaku seperti Detraku. Akan setia sama aku seperti Detraku juga?hehe aku bayangin andai kata aku bersamamu, apa aku juga akan tetap dijodohkan seperti ini? Himmy, kamu pasti sudah mendengarnya kan? Aku akan menikah, dan sayangnya itu bukan dengan Detraku. Melainkan dengan orang lain. Rasanya  menyebalkan. Dan aku pikir mungkin aku akan menjadi wanita brengsek yang tidak pernah kamu kenal sebelumnya.

Him, aku masih ingat loh pertemuan terakhir kita di gerbang sekolah. Aku masih ingat dengan jelas sekali apa yang kita bicarakan.
“Him, kenapa garis tanganmu lurus?” dan kau menjawab dengan senyuman, sambil memegang wajahmu kau bilang,”ini berarti aku akan tetap awet muda seperti ini.hahaha”.

Kau tahu? Waktu itu sebenarnya aku sudah takut. Dan ternyata memang apa yang kamu katakan benar. Kamu masih tetap seperti itu, masih semuda itu dalam ingatanku hingga saat ini, bahkan saat sekarang umurku lebih tua darimu dalam ingatanku kau masih seperti itu. Kau bahkan tidak membiarkan dirimu menjadi dewasa walaupun kau hanya perlu menunggu 1bulan saja untuk menjadi dewasa.

Himmy,kapan-kapan aku ingin berkunjung ke tempatmu sekarang. Lalu kapan-kapan berkunjunglah ke tempatku juga. :)

Tidak ada komentar: