“Kalau sampai aku melihat cuwin nangis, aku pastikan
kamu gak akan selamat”, dengan jelas dan lantang laki-laki bernama Adit itu
berkata padanya. Pada lelaki yag menjadi kekasih cuwin saat itu.
Setia kawan!
Ada rasa yang aneh aku rasakan ada dalam diriku saat
mendengar kalimat itu. Rasa iri dan kagum pada cuwin.
Aku tidak pernah jadi seseorang yang dibela
mati-matian. Aku tidak pernah menjadi seseorang yang sangat dirindukan. Aku
tidak pernah menjadi sosok yang diandalkan.
-.-.-
Awalnya aku berfikir bahwa aku adalah seorang
sahabat. Tapi nyatanya, aku tidak pernah benar-benar menjadi sahabat. Aku
sadari, aku hanyalah teman. Seseorang yang tidak berarti apapun saat aku tidak
ada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar