Tisya's friends

Minggu, 22 Maret 2015

Setia Kawan



Kalau sampai aku melihat cuwin nangis, aku pastikan kamu gak akan selamat”, dengan jelas dan lantang laki-laki bernama Adit itu berkata padanya. Pada lelaki yag menjadi kekasih cuwin saat itu.
Setia kawan!
Ada rasa yang aneh aku rasakan ada dalam diriku saat mendengar kalimat itu. Rasa iri dan kagum pada cuwin.
Aku tidak pernah jadi seseorang yang dibela mati-matian. Aku tidak pernah menjadi seseorang yang sangat dirindukan. Aku tidak pernah menjadi sosok yang diandalkan.
-.-.-
Awalnya aku berfikir bahwa aku adalah seorang sahabat. Tapi nyatanya, aku tidak pernah benar-benar menjadi sahabat. Aku sadari, aku hanyalah teman. Seseorang yang tidak berarti apapun saat aku tidak ada.


Tidak ada komentar: