Tisya's friends

Minggu, 08 Maret 2015

Aku menulis karena tak ada yang mendengar

Dear Tuhan, aku sering bertanya tanya. Bagaimana bila apa yang sering di katakan oleh bapak terjadi.
Setelah akhirnya bapak selesai mengerjakan ibadah haji, beliau sering mengatakan bahwa dia hanya menunggu mati khusnul khotimah (insyaallah)..
Ibuk bilang jangan suka bicara begitu, anak anak nya masih kecil. Tapi bapak bilang, setiap orang punya garisnya masing masing. Tuhan selalu punya rencana di setiap jalan yang di tunjukkan.
Bapak percaya bahwa anak anaknya tidak akan terlantar sekalipun suatu hari nanti bapak pergi meninggalkan kami. Bapak percaya bahwa Tuhan akan selalu melindungi dan menjaga kami.
Aku sering berdoa agar Tuhan memberi umur yang panjang kepada orang tua ku. Aku selalu khawatir ketika melihat orang tua teman ku ada yang meninggal.
Aku mungkin aneh ketika aku kadang mempertanyakan siapa yang akan pergi terlebih dahulu? Bapak? Atau ibuk?
Aku hanya khawatir, karena bapak dan ibuk benar benar saling melengkapi. Bapak mungkin orang pendiam, tapi sebenarnya tidak mau di tinggal lama sama ibuk. Aku tahu bapak sebenarnya kacau kalau di tinggal agak lama sama ibuk. Ibuk? Adalah orang yang paling kebingungan kalau bapak gak di rumah 2-3 jam. Soalnya bapak memang gak pernah betah pergi lama.
Nyatanya sekarang aku tahu, betapa kuat dan tegarnya ibuk ku. Mengetahui bahwa orang yang ia cintai dan telah hidup bersamanya selama 25 tahun pergi. Aku tahu ibuk ku masih sering rapuh, tapi ia mencoba berdiri demi anak anaknya. #emezingmommy
Bapak pergi tepat di hari jumat sebelum subuh. Ada part yang hilang di dalam rongga dada ku, tapi aku bersumpah bahwa bibir ku masih tersenyum. Bapak ku pergi karena ia special, karena bukan hanya anak istri keluarga sahabat dan rekan kerja nya saja yang mencintai nya, namun Tuhan jauh mencintai bapak. Aku tersenyum karena aku bangga bahwa bapak ku terlalu di cintai. Aku tersenyum karena aku tahu bapak ku berada di tempat terbaik disisi Tuhan. #emezingdaddy
Mungkin aku gila. Karena semakin sakit dan sesak dada ku untuk mencoba menerima kenyataan, aku semakin banyak tersenyum. Karena yang terpikir oleh ku, Tuhan sedang bermain bersama ku, Tuhan sedang menemaniku :)

Tidak ada komentar: