Tisya's friends

Sabtu, 08 Februari 2014

boy's said about :)

Aku baru berjalan 2 bulan ini pindah kost di Poharin. Dan ya, banyak hal terjadi, I think. Kost baru yang cukup menyenangkan, kadang kost ini benar-benar full live music acustic, and met someone difference then usually. Dan menemukan banyak hal dari sudut pandang lain.

Ya,kost baruku adalah kost campuran antara laki-laki dan perempuan dalam satu atap rumah. Dan disanalah aku rasa menemukan sisi lain dari hal yang kadang selama ini aku cari. Pandangan dari sisi lelaki.
Satu kali kami –anak-anak kost- sedang nonton film di salah satu kamar. Kami menonton berlima, aku, wina, awak, khatam, dan johan. Hahahaha hanya dengan melihat film saja sudah dapat dilihat bahwa sudut pandang wanita dan pria itu berbeda.

Diawal film diputar, adegan pertama sudah menjadikan sebuah perdebatan. Seorang laki-laki kaya sedang membawa pulang teman wanitanya yang ternyata bersekongkol dengan perampok. Setelah lelaki kaya itu selesai dirampok, wanita itu pun langsung pergi meninggalkannya.
” makanya Jo, jangan suka bawa cewek, cewek itu emang suka ngrampok” kata Ganjar. Johan hanya ketawa saja. Dalam hati aku sudah mulai meradang.”gak semua wanita begitu” batinku.

Disalah satu adegan lain, seorang lelaki lain dengan gampang kencan dengan wanita lain padahl dia sudah punya tunangan.

“cowok juga gitu, udah punya tunangan masih nyosor aja sama cewek lain?” kataku agak sewot.

“cowok itu kalo ceweknya gak goda duluan ya gk bakal cowoknya gak bakal kayak gitu”,kata Ganjar.

“coba semua cewek didunia ini pake cadar dan jubah panjang pasti gak ada tuh kasus pencabulan, pemerkosaan. Ntar kalo cewek diperkosa yang disalahkan cowoknya padahl yang pake rok mini siapa?” katanya.

o.. o.. aku kalah telak. Tapi terbersit senyuman, owh, ternyata gitu cara pandang cowok?

__---__

Hari ini aku duduk didepan TV bareng mas cahyo dan mas jaja, melihat berita disalah satu stasiun TV. Dalam tayangan itu ada tayangan tentang sosialisasi kanker.

“wah, ya kalo kayak gitu malah ngajarin gak bener”. Kata mas Cahyo

“ya gak donk, kalo yang bahaya itu HIV AIDS, kalo yang itu kan nggaklah”, kata mas Jaja

“lah, kan tetep aja ntar bahaya buat ceweknya kalo yang dipencet-pencet itu”

“loh, justru itu bagus, kan bisa mendeteksi sejak dini”

“ya itu kan keahlianmu, hahaha , kan ntar kalo dipencet-pencet gitu bisa mempercepat pertumbuhan kankernya apalagi kalo ceweknya udah punya binih kangker, kan tetep bahaya”

“ ya enggaklah, justru kan dia bisa tahu lebih awal, coba kalo dia pencet-pencet sendiri itu kurang akurat, kan kalo dipencetin kan kitanya bisa ngerasin lebih cepet. Kan malah jadi tindakan positf”

Akhirnya mas cahyo cuma bisa ketawa aja,”tindakan positifmu kayak gitu ya? Bahaya. Hahahahahaha”

Aku yang jadi pendengar gak ngerti harus bagaimana dengan perdebatan mereka. Baiklah, biarkan jadi perdebatan antar lelaki. Tetapi dari ku -seorang wanita- aku setuju pada mas cahyo.

__---__

Aku kemudian pergi meninggalkan ruang TV setelah perdebatan lelaki itu usai. Aku masuk kamar Wina, disana ada Wina dan Awak –pacarnya- sedang sibuk dengan kegiatan meraka masing-masing, wina sibuk membolak-balik buku tentang teater dan Awak sibuk dengan leptopnya.
Kemudian Ganjar masuk setelahku, berpakaian rapi. Aku tidak bertnya kemana dia pergi? Aku pikir biasanya dia akan pergi kuliah tiap menjelang magrib.
“aku udah mirip Brad pitt belum?” sambil menuju kecermin.
“To be your self” gumamku sambil siap-siap mau pulang ke tempat kakakku. Awak keluar kamar. Tinggal aku, wina dan ganjar.
“Win, aku mau ke songgoriti” katanya pada wina. Aku mendengarkan.
“nyapo?” kata wina.
“nginep.” Katanya. Wina senyam-senyum aja. Tapi aku belum mengerti.
“Gampang wes, ntar aku cari cewek disana. Ntar Awak biar aku cariin juga”.
“Tak beleh arek e lak aneh-aneh.” Kata wina
“Dasar arek lanang.” Kataku agak sebal
“Mumpung jek enom Sya.” Kata ganjar.
“justru karena masih muda, jangan disia-siain dengan kenikmatan sesaat to?”
“justru dari kenikmatan yang sedikit-sedikit ntar kan lama-lama jadi banyak, hidup itu Cuma sekali harus dinikmati”

Wina yang kayaknya mulai sumpek mendengar aku dan ganjar berdebat, menyuruhku untuk cepat-cepat pergi saja dari pada berantem gak jelas sama orang stress. Hahhaha
Sampai dijalan aku jadi berfikir, kenapa lelaki kebanyakan seperti itu?
Kadang sesorang yang aku anggap baik dan aku pikir tidak juga melakukan hal-hal seperti itu selama pacaran, ah ternyata juga sama saja. Terkadang jadi ragu, apa emang benar gak ada cowok yang pikirannya masih waras tanpa pikiran yang to much jorok?
Haaaahh.. dasar cowok!

Tidak ada komentar: