Tisya's friends

Jumat, 19 Oktober 2012

Hujan


Saat nanti aku beranjak tua..
Aku tak akan lagi bisa menikmatinya..
Mungkin aku hanya bisa tersenyum memadang rintik deras dan angin yang menyertainya..
Mungkin aku hanya bisa menatapnya dari balik jendela..
Mengingat betapa nikmatnya menyentuh tetesan-tetesan itu..
Mengingat betapa segarnya saat tak sengaja tertelan dimulutku..
Aku mungkin hanya bisa berpura-pura..
Berpura-pura berkata, “yah, Hujan!” padahal dalam hati aku berkata,”Horee, hujan deras”..
Berpura-pura lari sambil menutupi kepala dengan tas, padahal dalam hati aku tertawa lepas..
Saat aku beranjak tua..
Mungkinkah aku akan bilang,”Ayo nak, kita maen hujan-hujanan?
Lalu aku akan menari dan tertawa lebih lepas daripada anakku..
Orangtuaku tak pernah berkata seperti itu padaku..
Mereka hanya membiarkanku berbasah-basahan, lari kesana-kemari..
Dan saat aku mulai kedinginan ibuku sudah menyiapkan telo godhog yang masih mengepul..
Saat aku berajak tua..
Apakah aku akan memikirkan hal yang sama seperti ibuku?
Dan tak lagi berharap aku akan bermain dengan hujan lagi..
Saat aku beranjak tua, apakah hujan akan menjadi tua juga?

Tidak ada komentar: