Tisya's friends

Selasa, 13 Desember 2011

Rain and Tears

Tears
 
Pantas tidak aku menagis?? Pantas tidak aku menyesal? Apa ini disebut penyesalan?? Bukan. Rasanya sakit. Seperti ada sebuah kebencian yang mengiris hati. Menusuknya dengan begitu kejam. Pantaskah aku menitikkan air mata? Untuk apa?? Untuk menandai betapa merananya aku?? Siapa yang akan melihat? Siapa yang akan perduli padaku?? Walau aku menangis, apa yang akan terjadi? Apa merubah sesuatu dalam hidupku? Apa dengan menangis, lalu aku akan menjadi bahagia??? Lalu untuk apa aku menangis? Menangis untuk hal semacam apa?? Untuk rasa sakit?? Sebegitu sakitnyakah sampai air mataku harus jatuh?? Tidak hanya sakit. Tapi juga nyesakkan. Apa aku orang paling menderita didunia hingga aku harus mengeluh?? Siapayang peduli? Siapa juga yang mau mendengar keluhku? Tidak ada. Aku hanya harus selalu menjalani hidupku. Seberapapun sakitnya.
-----

Rain

Aku hanya sedang berjalan menuju kampus seperti biasa. Namun aku membawa sebuah kebencian bersamaku. Sepanjang jalan aku seringkali mengutuk diriku sendiri, betapa tidak bergunanya aku. Betapa malangnya aku, dan betapa tidak berdayanya aku. Aku terus saja mencaci diriku. Lalu hujanpun mulai turun rintik. Aku diam saja, hanya mencoba menutupi tas kecilku dengan tangan agar isinya tidak basah. Hujan belum membantuku melunturkan rasa benci dalam diriku. Aku baru saja mau menyebrang jalan, saat aku melihat seseorang yang jauh dibelakangku. Dia berjalan tertatih dengan tongkatnya. Dan kali ini hujan menyadarkanku. Betapa beruntungnya aku yang masih bisa berlari saat hujan mulai membasahi bajuku, aku akan segera mencari tempat berteduh, setidaknya aku bisa membuka payungku agar hujan tak begitu membasahiku. Tapi dia? Dia, sesorang yang berjalan dibelakangku, dia tak bisa berlari untuk sekedar mencari tempat berteduh. Yang dapat ia lakukan hanya berusaha mengangkat tongkatnya lebih tinggi agar dia bisa mengambil langkah lebih lebar, tanpa dapat ia menghindari hujan. Akankah dia juga akan mencaci dirinya seumur hidupnya karena penderitaannya seperti yang aku lakukan? Saat itu hatiku berkata, bahwa jika saja aku dapat membuka mataku lebih lebar, aku akan tahu bahwa aku bukanlah satu-satunya orang yang paling menderita didunia ini. Bahkan rasa menderita yang aku rasakan hanya seujung kuku apa yang mereka derita.

11 komentar:

dunia kecil indi mengatakan...

betul, karena sesungguhnya gak ada orang yg menderita jika ia mau melihat sekitar dan berpikir positif. Tuhan gak mungkin menyengsarakan umatnya. nice post :)

Unknown mengatakan...

@Dunia kecil indi : hihihi iyah kak.. terimakasih kunjungannya.. :)

Unknown mengatakan...

bener,
hidup ini terlalu indah untuk dilewati dalam tangisan tanpa makna....

semangka.....

Andro Bhaskara mengatakan...

terkadang air mata mampu meringankan sedikit sesak, dan dalam tangis itulah biasanya pikiran terbuka untuk melihat sesuatu yang jauh lebih besar dari derita yang kita alami sekarang, Allah pun sangat mencintai hambanya yang berdo'a sambil menangis yang merupakan bukti kesungguhan dalam meminta.. Penyesalan menjadi keharusan, bukan untuk mengeluh tapi sebagai pengingat dalam perbaikan hidup hari ini... Nice post kakak.. :)

DhynaSaurus mengatakan...

inspiratif bgt xD

semangat yaa :)

Unknown mengatakan...

@muhammad ridwan : yupzt.. makasih kunjungan'na.. :D

@Andro Bhaskara : maksih masukan'na.. iya, baru inget kalo Tuhan suka kesungguhan hambanya saat memohon dngan titikan air mata.. :)

@Eva Dina Lathifah : makasih ya.. :)

rusdah hayati mengatakan...

Semua orang berhak bahagia.. Bahkan makhluk tersengsara didunia sekalipun berhak merasa bahagia.
Terkadang kita manusia selalu menyalahkan air mata atas derita yang kita rasakan.. Namun, pernahkah kita menyadari, bahkan disaat paling bahagia sekalipun airmata itu tetap ada.. Mengalir jua mengungkapkan haru terpendam didalam dada....

NIce post.. ^_^

Rima Aulia mengatakan...

aku suka hujan dan segala yang berhubungan dengan air, termasuk airmata. ada kelegaan dikala berinteraksi dengan air

Rima Aulia mengatakan...

hujan...aku sangat suka dengan sesuatu yang berhubungan dengan air, termasuk airmata. ada kelegaan dikala berinteraksi dengan air..selalu ada nilai yang berbeda darinya...

Unknown mengatakan...

Hemmm menangislah selagi bisa mengurangi luka, tapi tak pantas untuk menyesali semua, mungkin itu adalah jalan hidup kita

karna penyesalan itu setara dengan sebuah kata perandaian, dan kata seanndainya itu adalah kata jalan pembuka syaitan...

he he he---

Unknown mengatakan...

@Rusdah Hayati : hehehe bener juga yah, ada juga air mata bahagia. bukan cuma penyesalan dan kesedihan saja.. makasih mbak :)

@Rima Aulia : air mata pun punya banyak arti ya.. :) makasih kunjungan'na... :D

@N'dear : makasih atas kunjungan'na... :D