yup yup...
seorang teman dari group Komunitas Backpacker Malang Raya ada yang baru saja share tentang sebuah pantai tak berpenghuni dan belum diketahui namanya.
berikut adalah komentar beliau tentang jalur menuju tempat tersebut :
>> rutenya persis menuju pantai kondang iwak,entar dari pantai kondang iwak,ikuti aja jln setapak yg mengarah ke barat dari pantai kondang iwak,entar jlnnya membelah hutan,jaraknya skitar 1km dri kondang iwak
>> pakek motor jg bisa kok,jdi ksananya dpet mengunjungi 2 pantai,pantai kondang iwak dan pantai ini,sprti kata pepata:"sekali jalan dapat 2 pantai"..ok..sama2,met brpetualang.
dan ini adalah penampakan pantai tersebut yang diambil oleh empunya :)
This is my world.. a littel world.. sedikit dari kisahku, hidupku, keluagaku, sahabatku, diriku, perjalanan ku, kisah cintaku, yang mungkin dapat aku tuangkan dalam tulisan. semoga bermanfaat.. and.. WELCOME IN MY BLOG.. ^^
Tisya's friends
Rabu, 29 Januari 2014
Yes, I hope u read it
“Jangan diladenin, ntar
kepikiran loh”
Aku rasa Tatha benar. Seharusnya aku tidak meladeni
pertengkaranku dengan Kii. Beberapa saat setelah bertengkar sedikit banyak hal
itu memang mengganggu pikiranku. Hahaha
Sebenarnya ada hal yang ingin aku tanyakan padanya, sayang
dia selalu lebih mendahulukan esmosinya daripada memikirkan baik-baik perkataan
orang lain. Dia merasa dirinyalah satu-satunya yang benar. Dan mungkin aku juga
begitu. *wanita*
Mungkin aku yang pertama kali menyulut api, tetapi mungkin
juga bukan? Aku tidak tahu pasti siapa yang bersalah? Atau bahkan mungkin
semuanya salah. Ya aku rasa memang semuanya salah, karena sama-sama tersulut
emosi.
Jujur saja ketika aku menulis.
”@k**r*m*dh*n* u calling2n with ma boy yes? Lma2 jealous jga. Hahaha”
itu sama
sekali bukan sebuah judging yang aku
buat untukmu. Dan aku hanya menganggap hal itu sebagai sebuah gurauan. Sama
sekali gak ada intonasiku untuk mendampratmu, right? Tapi sayangnya pikiranmu berimajinasi terlalu jauh.
U told me, what’s a pity I’am?
Aku gak ngerti dimana letak “pity”nya?. Kamu bilang sebuah text gak punya nada? Ada. Lalu
bagaimana kamu bisa memahami tumpukan novelmu jika text-text itu tak bernada? Tentu saja setiap kata punya nada.
Setiap kalimat punya intonasi. Aku pikir kamu lebih pintar dengan setumpuk
novel mahal yang kamu beli ratusan ribu itu, dan ternyata aku salah.
You told me that I’am
“menjilat ludah sendiri”?
Sejauh ini tidak pernah menyesali jalan yang aku ambil. Aku
tidak menyesal bersama Gaga sampai detik ini. Bagaimanapun dia saat ini. Karena
aku yakin setiap jalan punya pintunya. Dan aku yakin Tuhan-ku akan menunjukkan
pintu yang tepat untukku. Jadi aku tidak pernah menyesal dan mencoba menjilat
ludahku sendiri.
Then you said that
I’am a “pelacur”?
Kamu boleh bertanya kepada semua orang terdekatku. Apakah
aku pernah keranjingan buat godain cowok-cowok? Apa aku punya seorang laki-laki
yang selalu aku gandeng kemana-mana? Apa aku pernah gonta-ganti cowok? Bahkan
kamu tidak tahu apa-apa? Hanya karena aku pacaran dengan mantanmu, dengan mudah
kamu mengatakan hal itu.
Seharusnya aku bertanya padamu.
Kenapa dulu waktu aku mencoba membantu hubungan kalian
mati-matian, gak ada yang respek sama sekali? Bahkan kamu sendiri yang bilang
kalau kamu lelah. Kamu bilang mungkin kalian tidak lagi bisa bersama. Ya, waktu
itu aku benar-benar tulus buat bantu kalian. Tidak ada rasa cinta sama sekali
dariku untuk kekasihmu. Tapi kamu selalu menuduhku.
Kenapa gak dari dulu kamu peduli padanya?
Memangnya aku tidak pernah membujuknya agar dia bisa kembali
kepadamu? Sering. Bahkan setiap kali dia menyebut namamu. Tapi dia selalu
bilang,” ki udah benci gw, dia udah
punya cowok yang bisa bahagiain dia”.
Sekarang, setelah aku merangkulnya. Kamu menyebutku tidak
tahu diri?
Memangnya selama kalian bersama, pernah kah aku meminta
kekasihmu untuk menjadi milikku? Tidak sama sekali.
Memangnya aku tidak tahu? Waktu kamu menghubungi aku dan
meminta nomornya. Kamu justru meminta dia kembali bersamamu. Kamu pikir aku
tidak tahu?? Aku tahu. Dan aku juga tahu kamu sering melakukannya, bahkan
setiap kali kamu putus dengan pacarmu yang lain. Apa aku protes sama kamu? Apa
aku melabrakmu? Apa aku sewot dan benci sama kamu? Tidak.
Tapi asal kamu tahu, Mantanmu itu bukan lagi mainanmu.
Minggu, 26 Januari 2014
Bad Dream
Beberapa hari yang lalu temanku
bertanya, “ apa aku udah gak ngeblog lagi?” hehehe aku bilang,”
terkadang aku merasa tidak ada mood untuk menulis”. Kadang mood
memang jadi penyakit. Hehe
Tapi hari ini mumpung dapet ilham
buat nulis. Ini gara-gara aku baru selesai nonton Insidious Chapter 2, aku jadi inget sesuatu, when I got a
bad dream.
Beberapa waktu yang lalu sekitar
awal bulan juli aku baru pindah kost didaerah Gajayana. Tempat yang nyaman dan
bersih. Tapi entah kenapa setiap malam aku merasa gak tenang, aku sering merasa
ketakutan sendiri, padahal selama ini aku gak pernah seperti itu. Ada perasaan
seperti tertekan yang tidak bisa aku jelaskan kenapa aku merasa seperti itu?
Aku jadi sering terbangun tengah malam, tidak pernah nyenyak waktu tidur. Hal
seperti itu terjadi setiap hari sampai pada bulan pertama aku dikost.
Benar-benar mengganggu, aku hanya bisa tidur dengan nyenyak waktu aku pulang
kampong saja. Hahaha
Pada suatu malam, saat aku tidur,
aku seperti sedang melihat aku sedang tidur. Dan dalam mimpiku aku melihat ada
beberapa “makluk” ada dikamarku yang sempit. Salah satu dari mereka seperti
sedang mencoba mendekatiku dalam keadaan aku yang sedang tidur. Dalam mimpiku
aku seperti tidak bisa bergerak, aku berusaha memberontak sampai akhirnya aku
melihat aku terbangun dan aku (masih dalam mimpiku) pun melihat “mereka” brgitu
dekat. Aku bahkan bisa merasakan rasa hangat yang hamper terasa panas dan berat
saat tubuh mereka menempel dibadanku. Entah mungkin terkejut, pada akhirnya aku
benar-benar bangun. Antara lega dan ketakutan. Bahkan aku pun masih bisa
merasakan hangat badanku seperti memang ada yag benar-benar menyentuhnya. Hal
itu sering membuatku takut untuk mencoba tidur kembali lagi.
Mimpi seperti itu kadang terulang
lagi, dan benar-benar membuatku jadi tidak tenang. Akhirnya aku mencoba
bertanya pada temanku yang pernah menempati kamarku. Dia bilang dia tidak
pernah merasa seperti aku dan nyaman-nyaman saja saat tinggal dikamar itu. Aku
berusaha untuk tidak mempedulikan hal itu. Sekalipun masih kepikiran.
Diawal bulan Oktober, kakakku
menawariku agar menemaninya tinggal dikontrakannya bersama anak-anaknya. Aku
menyetujuinya dan ya aku pindah tempat (lagi). Aku tidak lagi memikirkan
hal-hal yang terjadi waktu aku berada dikost Gajayana. Tapi nyatanya mimpi
seprti itu pun terjadi lagi. Untuk kesekian kalinya aku melihat diriku sedang
tidur dan aku melihat beberapa “mahkluk lain” pun sedang mengawasiku. Aku *yang
sedang tidur* menyadarinya, berusaha berontak sambil mengucapkan ayat-ayat
Allah. Tapi mereka tidak juga ingin pergi. Beberapa saat aku terbangun dan
selalu menemukan diriku berada pada posisi yang sama seperti saat aku melihat
diriku didalam mimpi, bedanya saat aku membuka mata “makhluk” itu tidak ada.
Aku harap itu hanya mimpi, dan tidak harus terjadi lagi.
Langganan:
Postingan (Atom)